Fitri Rahmadhani

Selamat Datang . . .

Rilek's

Thursday, May 2, 2013

Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu

Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat.
Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Calon ibu harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi. Konsultasikan ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan seperti infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi.Selain itu kesiapan psikis calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan.
Calon ibu adalah semua wanita dalam masa reproduktif yang akan mengalami kehamilan, remaja putri, wanita dewasa yang belum menikah,wanita yang sudah menikah dan sedang mempersiapkan kehamilan.  Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
 a.Upaya Memelihara Kesehatan Calon Ibu
Banyak wanita hamil lebih memperhatikan asupan makanan ketika hamil. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa diet sehat yang dilakukan jauh sebelum kehamilan lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Diet sehat sebaiknya tidak hanya dilakukan pada saat masa kehamilan saja, namun sejak sebelum kehamilan. Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang didambakan oleh keluarga.
Upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak adalah salah satunya dengan memelihara kesehatan para calon ibu, berikut upaya untuk memelihara kesehatan para calon ibu:
1.  Pembinaan Remaja
 Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.
2. Promosi kesehatan pranikah
            Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah.
Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.
            Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
            Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila

Bimbingan terhadap remaja antara lain mencakup :
a.menjaga berat badan ideal
Pastikan berat badan Anda sudah ideal, untuk mengukurnya gunakan indeks masa tubuh dengan rumusan berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan dalam meter. Disebut ideal jika angkanya antara 20-25. Tubuh yang terlalu kurus akan berpengaruh pada produksi sel telur setiap bulannya. Sementara lemak yang berlebihan karena kegemukan juga sama tak baiknya karena bisa mengganggu kehamilan dan janin
Underweight (10% di bawah batas normal)
  • Latihan untuk membentuk otot
  • Tingkatkan asupan energi
  • Makanlah setidaknya tiga kali sehari
  • Makan lebih banyak makanan setiap kali makan
  • Makan makanan ringan lebih
  • Minum jus dan susu
Kegemukan (20% di atas batas normal)
  • Pilih rencana makan realistis
  • Pastikan rencana makan Anda mencakup kecukupan gizi
  • Minum dalam jumlah cukup air
  • Kombinasikan rencana makan Anda dengan olahraga
       b.Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Dengan dokter atau bidan dan tenaga kesehatan lainnya bila menemukan masalah atau kesulitan dalam upaya persiapan kehamilan, misalnya kesulitan untuk melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk yang berkaitan dengan gangguan psikologis. Manfaat konseling ini agar dokter atau bidan akan melakukan rujukan pada ahli psikologi atau psikiatri bila diperlukan.Gangguan tiroid, anemia, kekurangan zat besi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan infeksi vagina, adalah sederet penyakit yang bisa mengganggu kehamilan. Periksakan kesehatan Anda untuk memastikan tubuh Anda dan pasangan sehat.
       c. Menjaga Kebugaran dan Kesehatan Tubuh                                                                                 Dengan olahraga teratur. Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas (kegemukan) dan menambah berat badan bila terlalu kurus.Anda bisa berkonsultasi dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa tubuh.

       d. Menghentikan Kebiasaan Buruk                                                                                                
       Berikut kebiasaan buruk yang harus di hentikan bagi para calon ibu:                                                              
       -merokok
       Rokok menyebabkan bayi lahir dengan berat kurang, selain tentu juga merusak paru-paru. Nekat minum alkohol bisa menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin, sedangkan kafein bisa meningkatkan risiko keguguran.Berbagai penelitian menunjukan bahwa rokok, alkohol dan obat-obatan seperti kokain, morfin dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur, dan lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Merokok juga berpengaruh pada kesuburan seseorang dan menurunkan jumlah sperma.
       -Kafein
Kafein dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi yang sangat diperlukan selama kehamilan. Walapun belum ada penelitian yang menyebutkan efek negatif lainnya namun, akan lebih bijaksana jika kafein “diliburkan” selama masa kehamilan.
    

  -Obat rekreasi
Sebagai contoh, merokok ganja selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, berat lahir rendah, kelahiran prematur, keterlambatan perkembangan, dan masalah perilaku dan belajar.
      -  Obat resep
Ada banyak resep obat yang teratogenik (menyebabkan cacat lahir). Bicarakan dengan dokter Anda mengenai setiap dan semua obat resep yang kita pakai.
       -Bahan kimia berbahaya
Ada beberapa bahan kimia yang juga bisa menjadi teratogenik. Sebagai contoh, kebanyakan studi menunjukkan bahwa risiko terbesar dari paparan pestisida adalah selama tiga sampai delapan minggu pertama trimester pertama saat pengembangan tabung saraf yang terjadi. Hal ini sering sebelum wanita mengetahui dia hamil.
 - stres
Stres telah dikaitkan dengan periode tertunda atau tidak terjawab yang dapat menyebabkan ovulasi kesulitan pelacakan dan hamil. Batasi jumlah stres Anda sebanyak mungkin. Anda mungkin merasa perlu untuk menggunakan teknik relaksasi atau yoga untuk membantu hal-hal hatinya.
 -herbal
herbal dan obat herbal Paling tidak diamanatkan oleh FDA, dan karena itu, ada sedikit atau tidak ada penelitian tentang efek mereka pada kehamilan. Diskusikan herbal dengan dokter Anda.
Anda harus mengganti kebiasaan lama dengan kebiasaan sehat baru. Kebiasaan sehat meliputi:
  • Latihan - Mulailah berolahraga sekarang. Tetapkan tujuan untuk apa yang ingin Anda capai. Tanyakan pada diri Anda jika Anda ingin menurunkan berat badan, berat badan, membentuk otot, atau meningkatkan kapasitas paru-paru. Beberapa pilihan olahraga yang baik meliputi berjalan, berenang, bersepeda, dan aerobik. Yoga adalah pilihan yang sangat baik untuk latihan karena menggabungkan postur, napas, dan konsentrasi yang akan bermanfaat bagi Anda selama persalinan. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai apa yang terbaik untuk Anda.
  • Baca - Baca buku tentang kehamilan dan kelahiran anak. Adalah penting bahwa Anda dididik dan dipersiapkan.
  • Melacak siklus menstruasi Anda - ini sangat penting. Dokter akan bertanya tentang siklus menstruasi Anda, jadi Anda harus siap. Mengikuti perkembangan siklus Anda juga akan membantu Anda melacak ovulasi Anda dan meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil. Produk untuk Membantu Ovulasi Jalur
  • Praktek teknik relaksasi - Relaksasi dapat membantu mengurangi stres, dan karena Anda telah membaca, stres bukan teman wanita terbaik. Cobalah yoga atau mendengarkan musik santai lembut dalam air hangat.
  • Dapatkan banyak tidur - Jika Anda tidak menerima 8 jam tidur malam, Anda harus mulai. Jumlah yang cukup tidur juga dapat membantu menghilangkan stres dan ketegangan.
  • Makan sehat - Nutrisi sangat penting untuk kesehatan Anda. Semakin sehat Anda adalah lebih mudah kehamilan akan untuk Anda. Anda mungkin mulai pada beberapa suplemen untuk memastikan Anda memperoleh semua nutrisi yang Anda butuhkan.
e.Meningkatkan Asupan Makanan Bergizi
Dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat  vitamin yang diperlukan tubuh dalam persiapan kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat, dan sebagainya.
Beberapa jenis suplemen yang berguna mendukung kesehatan janin di antaranya asam folat, suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar mineral penting dalam tubuh, serta asam lemak      omega-3.
Asam folat amat penting dikonsumsi bagi anda yang sedang merencanakan kehamilan dan masa-masa awal kehamilan. Mengkonsumsi 400 microgram Folic Acid setiap harinya dapat menurunkan resiko cacat tabung syaraf, keabnormalan otak serta sumsum tulang belakang. Asam folat banyak terdapat di sayuran hijau dan buah-buahan berwarna merah dan jingga, juga terdapat pada daging, hati dan ikan.
Menjalani diet makan seimbang amat penting dalam merencanakan kehamilan. Cobalah untuk memvariasikan makanan anda untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup. Olahraga mempersiapkan tubuh yang sehat modal yang penting dalam menjalani kehamilan. Ibu kuat, bayi sehat.
      Berikut konseling gizi yang harus diberikan pada calon ibu :
Peran gizi sebelum proses pembuahan. Gizi yang baik sejak kanak-kanak, remaja dan dewasa dan selama hamil, mendukung kelahirkan bayi sehat tanpa komplikasi. Ini menjadi sangat berbeda jika calon ibu memiliki status gizi kurang baik. Akibatnya, calon ibu bisa termasuk ke dalam kelompok wanita yang terlalu kurus atau memiliki berat badan di bawah normal.
Bayi yang lahir dari ibu dengan kondisi ini sebelum dan selama kehamilan, pada umumnya lahir dengan berat badan kurang dan bahkan bisa tidak berumur panjang. 
Ada dua alasan kuat mengapa calon ibu harus menjaga kondisi gizi sebelum hamil. 
- Pertama, gizi yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi. Seperti, lancarnya proses pematangan sel telur, produksi sel telur dengan kualitas baik, dan tentu prose pembuahan yang sempurna. 
-Kedua, gizi yang baik berperan penting dalam mempersiapkan cadangan energi bagi tumbuh-kembang janin. Bagi calon ibu, nutrisi yang cukup dan seimbang mempengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh, pada masa pembuahan (konsepsi) dan kehamilan.
Calon ibu sebaiknya mengurangi konsumsi makanan olahan yang diawetkan, seperti makanan kalengan, instan dan minuman ringan. Sesekali tidak menjadi masalah, sebisa mungkin hindari tubuh dari paparan zat pengawet, pewarna atau zat lainnya yang kurang mendukung tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh terutama kualitas sel telur dengan baik. 
f.Persiapan Secara Psikologis dan Mental
Agar kehamilan yang akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya tekanan psikis dalam rumah tangga, kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat jenis kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan dalam rumah tangga dan sebagainya.
Bagi yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan berniat ingin hamil lagi, berusahalah untuk mengurangi kecemasan akibat pengalaman traumatis kehamilan yang lalu. Tetap berpikir positif dalam segala hal agar kehamilan yang akan dijalani dapat berlangsung baik.
g.Perencanaan Finansial yang Matang .
Kehamilan merupakan hal yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini dapat di diskusikan antara suami dan isteri. Biaya kehamilan merupakan bagian dari biaya kehidupan berumah tangga. Anda tentunya menginginkan anak anda mendapatkan sesuatu yang terbaik dalam bidang apapun.
Adapun biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini, diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi, pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan persiapkan pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
h. Menghindari Lingkungan Polutif
Antara lain, asap knalpot, pembakaran sampah, dll. Lingkungan yang polutif dapat merusak sel-sel telur. Jika anda bekerja dilingkungan yang banyak mengandung bahan kimia, sebaiknya anda pindah karena dapat meningkatkan resiko keguguran. Kalaupun kehamilannya dapat bertahan, kualitas bayinya kemungkinan besar tidak sebaik bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sehat.
Hindari kontak dengan zat beracun atau bahan yang dapat menyebabkan infeksi di tempat kerja dan di rumah. Tinggal jauh dari bahan kimia dan kotoran kucing atau tikus.
i.  Dilakukan Pemeriksaan Terhadap Calon Ibu
Sebelum hamil sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap calon ibu untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin terjadi, pemeriksaan terhadap calon ibu yang dilakukan seperti Pemeriksaan Penyakit dan Virus, Pemeriksaan Darah, Pemeriksaan Faktor Genetika
Pemeriksaan Kesehatan Bagi Calon Ibu
Kebanyakan wanita tidak melakukan tes kesehatan sebelum memutuskan untuk hamil. Padahal tes kesehatan sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh dan kesiapan sang ibu untuk menyambut kehidupan baru di rahimnya. Lakukan tes kesehatan sebelum hamil agar janin sehat optimal.
Alasan untuk tes dilakukan sebelum kehamilan:
--kerabat dekat Beberapa memiliki penyakit warisan
 -Sudah memiliki satu anak dengan cacat lahir parah
 -Wanita telah memiliki pasangan atau keguguran lebih
-Wanita hamil dan lebih dari 34 tahun
Pemeriksaan kesehatan penting bagi calon ibu sebelum hamil, di masa prakonsepsi. Lakukan persiapan, 3 – 6 bulan sebelum hamil. Dengan demikian, tubuh calon ibu siap menerima kehadiran janin dan menjalani kehamilan sehat.
Bagi calon ibu, berikut pemeriksaan klinis yang sebaiknya dilakukan :
     1.    Rongga panggul.
Dokter kebidanan dan kandungan perlu memeriksa kesehatan rongga panggul. Pemeriksaan ini akan mendeteksi, apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu. Selain kista, keluhan calon ibu adalah mioma atau miom, yakni sejenis tumor yang biasanya tumbuh di dinding rahim.
Miom memang tidak bersifat ganas, tapi benjolannya kadang-kadang menekan jaringan sekitarnya, seperti usus dan kandung kemih. Sehingga, calon ibu merasakan nyeri dan pendarahan hebat saat haid. Jika kemudian ibu hamil dengan miom dalam rahimnya, maka yang nyeri panggul akan dialaminya.
2.    Berat Badan
Berat Badan calon ibu bisa berpengaruh terhadap kesuburan. berat badan yang berlebihan bisa mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan tingkat kesuburan menurun. Jika pun terjadi pembuahan saat berat badan berlebih, risiko calon ibu untuk menderita diabetes cukup besar. Bahkan, calon ibu berisiko terserang pre-eklampsia (gejala keracunan kehamilan). Si janin juga menanggung risiko ini.
3.      Pap smear
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker pada leher rahim, biasanya dokter akan mengambil sedikit sampel cairan di leher rahim dan memeriksakannya di laboratorium.
Pemeriksaan ini penting dilakukan oleh orang yang sudah menikah atau sudah aktif secara seksual. Deteksi dini bisa menjegah kondisi yang lebih serius seperti kanker leher rahim. Selain itu dikhawatirkan nantinya dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksinya.
4.      Pemeriksaan periodontal
Tes ini meliputi pembersihan rutin dan pemeriksaan gusi untuk menjaga gigi dan gusi agar tetap sehat dan bebas dari infeksi serta penyakit. Bagian yang diperiksa adalah sambungan antara gusi dan gigi serta kemungkinan adanya peradangan disekitar gusi.
5.      Pemeriksaan Thyroid stimulating hormone (TSH)
Tes ini akan menunjukkan apakah kadar hormon tiroid seseorang kurang aktif (hipotiroid) atau justru terlalu aktif (hipertiroid). Karena kadar hormon ini bisa mempengaruhi kesehatan perempuan tersebut.
Pemeriksaan ini penting karena gangguan tiroid dapat mengganggu kesempatan seseorang untuk hamil, misalnya perempuan yang mengalami hipotiroid akan terganggu proses ovulasinya sedangkan hipertiroid bisa meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur. Karenanya penting untuk memeriksa kadar hormon ini setahun sekali.
6.      Pemeriksaan hitung darah lengkap (complete blood count/CBC)
Tes ini untuk mengevaluasi seberapa baik sumsum tulang belakang dan sistem kekebalan tubuh bekerja. Jika sel darah putihnya tinggi menunjukkan adanya infeksi, kadar hemoglobin rendah menunjukkan anemia, kadar platelet rendah menunjukkan adanya masalah dalam hal pembekuan darah.
Hal ini karena setelah seseorang memiliki anak cenderung memiliki periode menstruasi yang berat sehingga membuat seseorang rentan terhadap anemia. Selain itu untuk mengetahui apakah ada gangguan dalam jumlah komponen darahnya.
7.      Pemeriksaan kepadatan mineral tulang
Tes ini dilakukan untuk memeriksa kepadatan mineral tulang yang dapat memicu osteoporosis, kondisi ini terjadi saat tulang mulai tipis dna lemah. Untuk memeriksanya digunakan mesinyangdisebutdengan dualenergyphotonabsorptiometer (DEXA).Selain itu, penting juga untuk melengkapi status imunisasi, seperti: rubella, vaksin cacar air, suntikan tetanus, dan bahkan vaksin HPV.
8.pemeriksaan penyakit dan virus
Pemeriksaan virus rubella, sitomeglovirus, herpes, varicella zoster untuk menghindari terjadinya kecacatan pada janin. Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk menghindari diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin. Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan dan keguguran.
Pemeriksaan penyakit seksual menular, karena hal ini dapat menyebabkan kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap penyakit yang sedang diderita seperti asthma, diabetes mellitus dan jantung. Pada Wanita hamil penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan membahayakan jika tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang teratur.
Measles, Mumps, Rubella (MMR) 
Vaksinasi ini berguna untuk mencegah penyakit infeksi demam, gondongan, dan campak Jerman. Bahan vaksin adalah virus aktif dan oleh sebab itu tidak diperbolehkan dilakukan pada wanita hamil. Bahkan, dalam waktu 3 bulan, wanita yang baru mendapat vaksin MMR tidak dibolehkan hamil dahulu karena virusnya masih  bereaksi membentuk zat kekebalan di dalam tubuh. Jika hamil, virus ini bisa merusak perkembangan janin. Efek samping vaksinasi MMR cukup nyata,  antara lain timbul ruam kecil, agak bengkak di sekitar kelenjar leher dan pipi, rasa nyeri dan kaku hingga sekitar 1—2  minggu setelah vaksinasi.  
Varisela 
Varisela lebih dikenal dengan sebutan virus cacar air. Vaksin ini pun menggunakan bahan virus aktif yang dimasukkan ke dalam badan sang Ibu sehingga dikhawatirkan berbahaya jika menginfeksi janin. Wanita yang telah diberi vaksinasi ini baru boleh hamil sebulan kemudian. Efek samping vaksinasi varisela adalah demam, nyeri, dan kemerahan di daerah suntikan, ruam dan benjolan kecil sampai 3 minggu setelah vaksinasi.


Hepatitis A 
Bahannya terbuat dari virus yang aktif. Keamanannya bagi ibu hamil belum dapat dipastikan, maka itu imunisasi ini dihindari. Wanita yang berisiko terkena infeksi ini harus mengonsultasikan risiko dan manfaat imunisasi ini dengan dokter. Efek samping imunisasi ini antara lain, rasa nyeri dan kemerahan di daerah bekas suntikan, sakit kepala, pegal dan ada ditemui beberapa reaksi alergi.
Pneumococcal 
Untuk mencegah risiko infeksi yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae. Bakteri ini merupakan penyebab penyakit pneumonia, meningitis, dan bacteremia. Maslahnya, keamanan vaksin ini belum dievaluasi untuk wanita hamil. Jadi, sebaiknya vaksinasi ini dilakukan sebelum hamil dan tidak pada masa kehamilan.
9.pemeriksaan darah
Pemeriksaan golongan darah dan rhesus/Rh darah (unsur yang mempengaruhi antibodi yang terkandung di dalam sel darah merah) pada pasangan suami isteri dilakukan untuk mengantisipasi perbedaan golongan darah dan rhesus antara darah ibu dan bayinya. Perbedaan golongan darah dan rhesus darah ini dapat mengancam janin dalam kandungan
10.faktor genetika                                                                                                          
       Inti dari pemeriksaan atau tes genetika ini adalah untuk mengetahui penyakit dan cacat bawaan yang mungkin akan dialami bayi akibat  secara genetis dari salah satu atau kedua orangtuanya. Khususnya apabila pasangan suami isteri masih terkait hubungan persaudaraan.
b.Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu
1.      menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
2.      Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja.
 Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila menikah.

3.      mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
4.      mendeteksi  apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu.
5.      mendukung kelahirkan bayi sehat optimal tanpa komplikasi.
6.      memastikan tubuh sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan janin yang optimal.
7.      memeriksa apakah sang ibu sedang mengalami infeksi yang bisa berakibat pada janinnya kelak
 misalnya seperti infeksi rubella dan hepatitis B. Pada hepatitis B misalnya, yang ditakutkan bukan hanya bisa tertular ke janin, tapi bila tidak diobati dengan baik maka 10 hingga 40 tahun mendatang, si ibu bisa menderita hepatoma, sel kanker hati yang tidak ada obatnya. Sedangkan rubella, bila menginfeksi bisa menyebabkan kelainan pada janin, bisa tuli, katarak bahkan kelainan jantung. Dan penularan dari ibu ke janin 60 persen bisa dicegah dengan imunisasi.
8.      Mengurangi risiko bayi lahir cacat dan untuk menurunkan risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang, termasuk spina bifida .
9.      guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang didambakan oleh keluarga
10.  kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan
11.  memberikan pengetahuan kepada calon ibu agar kehamilannya bisa dijalani dengan nyaman, sehat dan gembira
c.Manfaat Memelihara Kesehatan Calon Ibu                                                                          adaberbagai manfaat yang bisa didapatkan seperti:
  1. Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh
  2. Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius
  3. Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan tubuh yang sehat untuk hamil
  4. Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat mempengaruhi kehamilan.
  5. Meningkatkan gizi bagi ibu dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
2.PERKAWINAN YANG SEHAT
Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan, disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan turunan. Bayi yang dilahirkan juga adalah bayi yang sehat dan direncanakan.
Perkawinan yang sehat
Adalah perkawinan yang didasari ikatan lahir dan batin yang diikat dalam perkawinan yang sah antara pria dan wanita dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga yang bahagia berdasar ketuhanan Yang Maha Esa).
Usia terbaik untuk melangsungkan perkawinan untuk pria adalah 25 tahun atau lebih, sedangkan untuk wanita adalah 20 tahun atau lebih, pria dan wanita tersebut dianggap sudah dewasa, sehat jasmani, matang rohani dan sosial.

Tujuan dari batasan umur ini adalah :
1. Memberikan pengertian dan kesadaran kepada generasi muda untuk mempertimbangkan yang berkaitan dengan keluarga berencana, kesiapan fisik, mental, sosial dan ekonomi.
2. Mempersiapkan masa reproduksi seorang ibu.
3. Meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu dan anak.
4. Perkawinan usia muda mengandung resiko terjadinya penyulitan kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan anak.

3. KELUARGA YANG SEHAT
            Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluaga yang diidamkan adalah kelurga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
Keluarga yang sehat tentunya harus dibentuk oleh individu–individu yang sehat dalam keluarga tersebut. Dilihat dari aspek kesehatan reproduksi, ada beberapa fase dalam keluarga yang dapat dilihat dari skema pola perencanaan keluarga berikut : 

a. Fase menunda atau mencegah kehamilan
Bagi pasangan suami istri dengan usia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda kehamilannya. Karena pada usia kurang dari 20 tahun organ reproduksi belum matang sehingga beresiko tinggi untuk kehamilan, persalinan, dan nifas, serta terjadi komplikasi.

b.Fase menjarangkan kehamilan
Pada periode usia istri antara 20–30/35 tahun, merupakan periode usia paling baik untuk hamil, melahirkan, dengan jarak antara kehamilan anak 2–4 tahun.

c.Fase menghentikan dan mengakhiri kehamilan atu kesuburan
Periode saat usia istri di atas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai anak dengan jumlah cukup (disarankan 2 orang) karena jika terjadi kehamilan dan kelahiran pada usia ini, ibu mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi obtetrik.
Misalnya perdarahan, pre-eklamsi, eklamsi, persalinan lama, atonia uteri, dan lain–lain. Pada usia lebih tua juga mempunyai resiko untuk terjadi penyakit jantung, tekanan darah tinggi, keganasan, dan kelainan metabolik.

 4. SISTEM REPRODUKSI DAN MASALAHNYA
            Tidak semua orang memahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan tumor.

Kesehatan reproduksi adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur kesuburannya (fertilitas), dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman serta mendapatkan bayi tanpa risiko apapun atau well health mother dan well born baby dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal.



Dalam survei yang dilakukan oleh WHO, menetapkan 5 jenis ketentuan sebagai kriteria klasifikasi wanita yaitu:
1. kesehatan
2. perkawinan
3. pendidikan
4. pekerjaan
5. persamaan
Sadar akan keadaan demikian, pemerintah dan diikuti oleh kalangan swasta telah mendirikan pusat-pusat kesehatan untuk mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat. Di samping itu penyebaran Bidan di Desa merupakan gagasan pemerintah untuk menggantikan peranan dukun yang masih dominan di tengah masyarkat, sehingga mendapatkan pelayanan yang bermutu dan menyeluruh. Meskipun angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA) masih belum dapat diturunkan secara berarti. Keadaan ini dapat berubah bila mengikutsertakan masyarakat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, dengan secara aktif mengambil bagian untuk memelihara kesehatannya.
Di samping itu dalam pelayanan dan pertolongan persalinan telah diupayakan dengan memakai sistem partograf WHO, sehingga ibu hamil dan bersalin dikirimkan pada tingkat garis “waspada.” Keberhasilan dalam pelaksanaan gagasan ini bergantung pada kemampuan dalam memberi pengawasan selama hamil (antenatal) serta konsultasi gizi. Keluarga berencana juga memegang peranan penting untuk dapat mengatur jarak kehamilan, mengatur jumlah kehamilan (sehingga komplikasi dapat ditekan), dan meningkatkan usia kawin dan hamil sampai mencapai masa reproduksi sehat.
Dengan demikian kesehatan reproduksi merupakan masalah vital dalam pembangunan kesehatan. Kesehatan reproduksi tidak dapat diselesaikan dengan jalan melakukan tindakan kuratif (pengobatan), tetapi merupakan masalah masyarakat yang masih dapat diperbaiki. Indonesia dianggap telah berhasil untuk mengatur kesehatan reproduksi melalui gerakan keluarga berencana. Melalui penurunan tingkat kelahiran, ditambah makin meningkatnya kesehatan, AKI dapat menurun secara berarti, sedangkan AKA dapat diturunkan menjadi 56/1.000 persalinan.
Meskipun demikian upaya untuk meningkatkan derajat kehidupan wanita melalui perluasan lapangan kerja, meningkatkan pendidikan, dan persamaan kewajiban dan hak, masih memerlukan perjuangan untuk dapat ikut serta menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan wanita khususnya kesehatan reproduksi. Di lain pihak yang mengecewakan adalah makin meningkatnya faktor infeksi alat reproduksi, oleh karena terjadi semacam revolusi seksual yang menjurus ke arah liberalisasi, dengan makin derasnya arus informasi pada era globalisasi dunia. Infeksi mempunyai akibat yang menyedihkan pada kesehatan reproduksi yang dapat berakhir dengan infertilitas (kemandulan) dan meningkatnya kejadian kehamilan ektopik.
Agar tercapai kesehatan alat reproduksi sehingga dapat menghasilkan generasi sehat rohani dan jasmani, perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan dan diagnosis dini, melalui pengobatan yang tepat dan berhasil guna. Dapat dikatakan alat reproduksi adalah alat untuk prokreasi dan kreasi yang diupayakan semaksimal mungkin sehingga tercapai well health mother for well born baby.
Dengan tercapainya kesejahteraan masyarakat diharapkan juga tercapai kesehatan reproduksi yang prima, dan dapat menghasilkan status politik, sosial-ekonomi, budaya, ketahanan dan keamanan keluarga (poleksosbudhankam) tinggi, yang sangat berpengaruh terhadap kualitas individu (manusia) dan akhirnya secara berantai dapat meningkatkan kualitas masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian melalui pembangunan diharapkan dapat mengubah lingkaran kemiskinan menjadi lingkaran kesejahteraan, sehingga kesehatan umum masyarakat dan kesehatan reproduksi dapat meningkatkan generasi yang berkualitas. Secara rinci dapat dikemukakan bahwa pada masa remaja ditekankan pada bagaimana menghindari bahaya infeksi alat reproduksi sehingga terhindar dari komplikasi, masa reproduksi kesehatannya dapat dijaga dengan memanfaatkan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi.
Pertolongan persalinan berorientasi pada “well health mother for well born baby” melalui persalinan yang tidak menimbulkan trauma (tidak membahayakan) dengan persalinan spontan, tindakan operasi ringan persalinan dan seksio sesarea. Permintaan persalinan seksio sesarea (melalui operasi dinding perut) akan meningkat, juga permintaan untuk KB dengan metode operasi wanita (MOW) melalui teknik vasektomi. Pada masa menopause, pascamenopause, dan senium penekanan ditujukan pada penyakit degenerasi, sehingga diagnosis dini sangat penting.

No comments:

Post a Comment