Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan
agar dapat kemampuan yang melekat dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat
dicapai bila masyarakat, baik secara individu maupun kelompok, berperan serta
untuk meningkatkan kemampuan hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Kemampuan masyarakat perlu ditingkatkan terus menerus untuk menolong dirinya sendiri dalam mengatasi masalah kesehatan. Kegiatan pembinaan yang di lakukan oleh bidan sendiri antara lain mempromosikan kesehatan dalam pelayanan agar peran serta ibu, remaja, wanita, keluarga dan kelompok masyarakat di dalam upaya kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana meningkat.
Pelayanan
kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Calon ibu harus
mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi.
Konsultasikan ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar
dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
seperti infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi.Selain itu kesiapan psikis
calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan.
Calon
ibu adalah semua wanita dalam masa reproduktif yang akan mengalami kehamilan,
remaja putri, wanita dewasa yang belum menikah,wanita yang sudah menikah dan
sedang mempersiapkan kehamilan. Remaja
wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya.
Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat,
kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses
kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca
kehamilan.
a.Upaya Memelihara Kesehatan Calon Ibu
Banyak
wanita hamil lebih memperhatikan asupan makanan ketika hamil. Namun studi
terbaru menunjukkan bahwa diet sehat yang dilakukan jauh sebelum kehamilan
lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Diet sehat sebaiknya tidak
hanya dilakukan pada saat masa kehamilan saja, namun sejak sebelum kehamilan.
Persiapan kehamilan sangat diperlukan bagi seorang perempuan yang akan
merencanakan kehamilan. Persiapan kehamilan ini diperlukan guna mendukung
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas
yang didambakan oleh keluarga.
Upaya-upaya
yang dilakukan dalam meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak adalah salah
satunya dengan memelihara kesehatan para calon ibu, berikut upaya untuk memelihara
kesehatan para calon ibu:
1. Pembinaan
Remaja
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Upaya pemeliharaan kesehatan bagi para calon ibu ini dapat dilakukan melalui kelompok atau kumpulan para remaja seperti karang taruna, pramuka, organisaai wanita remaja dan sebagainya. Para remaja yang terhimpun di dalam organisasi masyarakat perlu diorganisasikan agar pelayanan kesehatan dan kesiapan dalam menghadapi untuk menjadi istri dapat di lakukan dengan baik.
Pembinaan
kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada
masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi). Fakta perkembangan
psikologis dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja. Remaja
yang tumbuh kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan
sosialnya. Alam dan pikiran remaja perlu diketahui. Remaja yang berjiwa muda
memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan kolot serta ingin akan
kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka. Pendekatan keremajaan
di dalam membina kesehatan diperlukan. Penyampaian pesan kesehatan dilakukan
melalui bahasa remaja.
2. Promosi kesehatan pranikah
Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah.
Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila
Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada masyarakat reproduktip pranikah.
Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan, pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu. Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitif.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu sendiri. Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap. Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan kehamilan.
Pemeriksaan kesehatan bagi remaja yang akan menikah di anjurkan. Tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja. Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit jantung, bila
Bimbingan
terhadap remaja antara lain mencakup :
a.menjaga berat badan ideal
Pastikan berat badan
Anda sudah ideal, untuk mengukurnya gunakan indeks masa tubuh dengan rumusan
berat badan dalam kilogram dibagi kuadrat dari tinggi badan dalam meter.
Disebut ideal jika angkanya antara 20-25. Tubuh yang terlalu kurus akan
berpengaruh pada produksi sel telur setiap bulannya. Sementara lemak yang
berlebihan karena kegemukan juga sama tak baiknya karena bisa mengganggu
kehamilan dan janin
Underweight
(10% di bawah batas normal)
- Latihan untuk membentuk otot
- Tingkatkan asupan energi
- Makanlah setidaknya tiga kali sehari
- Makan lebih banyak makanan setiap kali makan
- Makan makanan ringan lebih
- Minum jus dan susu
Kegemukan (20% di atas batas normal)
- Pilih rencana makan realistis
- Pastikan rencana makan Anda mencakup kecukupan gizi
- Minum dalam jumlah cukup air
- Kombinasikan rencana makan Anda dengan olahraga
b.Pemeriksaan
Kesehatan Secara Teratur
Dengan dokter atau bidan dan tenaga kesehatan lainnya bila menemukan
masalah atau kesulitan dalam upaya persiapan kehamilan, misalnya kesulitan
untuk melepaskan kecanduan obat, atau perilaku buruk yang berkaitan dengan
gangguan psikologis. Manfaat konseling ini agar dokter atau bidan akan
melakukan rujukan pada ahli psikologi atau psikiatri bila diperlukan.Gangguan tiroid, anemia,
kekurangan zat besi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan infeksi vagina, adalah
sederet penyakit yang bisa mengganggu kehamilan. Periksakan kesehatan Anda
untuk memastikan tubuh Anda dan pasangan sehat.
c. Menjaga
Kebugaran dan Kesehatan Tubuh
Dengan
olahraga teratur. Berusaha untuk menurunkan berat badan bila obesitas
(kegemukan) dan menambah berat badan bila terlalu kurus.Anda bisa berkonsultasi
dengan bidan dan dokter untuk dilakukan penilaian BMI atau indeks massa tubuh.
d. Menghentikan
Kebiasaan Buruk
Berikut kebiasaan buruk yang harus di hentikan bagi
para calon ibu:
-merokok
Rokok menyebabkan bayi lahir dengan
berat kurang, selain tentu juga merusak paru-paru. Nekat minum alkohol bisa
menyebabkan gangguan tumbuh kembang janin, sedangkan kafein bisa meningkatkan
risiko keguguran.Berbagai penelitian menunjukan bahwa rokok, alkohol dan
obat-obatan seperti kokain, morfin dapat meningkatkan resiko keguguran,
kelahiran prematur, dan lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Merokok juga
berpengaruh pada kesuburan seseorang dan menurunkan jumlah sperma.
-Kafein
Kafein dapat
mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi yang sangat diperlukan
selama kehamilan. Walapun belum ada penelitian yang menyebutkan efek negatif
lainnya namun, akan lebih bijaksana jika kafein “diliburkan” selama masa
kehamilan.
-Obat
rekreasi
Sebagai contoh,
merokok ganja selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan keguguran, berat
lahir rendah, kelahiran prematur, keterlambatan perkembangan, dan masalah
perilaku dan belajar.
- Obat
resep
Ada banyak resep obat yang
teratogenik (menyebabkan cacat lahir). Bicarakan dengan dokter Anda mengenai
setiap dan semua obat resep yang kita pakai.
-Bahan kimia berbahaya
Ada beberapa bahan
kimia yang juga bisa menjadi teratogenik. Sebagai contoh, kebanyakan studi
menunjukkan bahwa risiko terbesar dari paparan pestisida adalah selama tiga
sampai delapan minggu pertama trimester pertama saat pengembangan tabung saraf
yang terjadi. Hal ini sering sebelum wanita mengetahui dia hamil.
- stres
Stres telah dikaitkan
dengan periode tertunda atau tidak terjawab yang dapat menyebabkan ovulasi
kesulitan pelacakan dan hamil. Batasi jumlah stres Anda sebanyak mungkin. Anda
mungkin merasa perlu untuk menggunakan teknik relaksasi atau yoga untuk membantu
hal-hal hatinya.
-herbal
herbal dan obat
herbal Paling tidak diamanatkan oleh FDA, dan karena itu, ada sedikit atau
tidak ada penelitian tentang efek mereka pada kehamilan. Diskusikan herbal
dengan dokter Anda.
Anda harus mengganti kebiasaan
lama dengan kebiasaan sehat baru. Kebiasaan sehat meliputi:
- Latihan - Mulailah berolahraga sekarang. Tetapkan tujuan untuk apa yang ingin Anda capai. Tanyakan pada diri Anda jika Anda ingin menurunkan berat badan, berat badan, membentuk otot, atau meningkatkan kapasitas paru-paru. Beberapa pilihan olahraga yang baik meliputi berjalan, berenang, bersepeda, dan aerobik. Yoga adalah pilihan yang sangat baik untuk latihan karena menggabungkan postur, napas, dan konsentrasi yang akan bermanfaat bagi Anda selama persalinan. Bicarakan dengan dokter Anda mengenai apa yang terbaik untuk Anda.
- Baca - Baca buku tentang kehamilan dan kelahiran anak. Adalah penting bahwa Anda dididik dan dipersiapkan.
- Melacak siklus menstruasi Anda - ini sangat penting. Dokter akan bertanya tentang siklus menstruasi Anda, jadi Anda harus siap. Mengikuti perkembangan siklus Anda juga akan membantu Anda melacak ovulasi Anda dan meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil. Produk untuk Membantu Ovulasi Jalur
- Praktek teknik relaksasi - Relaksasi dapat membantu mengurangi stres, dan karena Anda telah membaca, stres bukan teman wanita terbaik. Cobalah yoga atau mendengarkan musik santai lembut dalam air hangat.
- Dapatkan banyak tidur - Jika Anda tidak menerima 8 jam tidur malam, Anda harus mulai. Jumlah yang cukup tidur juga dapat membantu menghilangkan stres dan ketegangan.
- Makan sehat - Nutrisi sangat penting untuk kesehatan Anda. Semakin sehat Anda adalah lebih mudah kehamilan akan untuk Anda. Anda mungkin mulai pada beberapa suplemen untuk memastikan Anda memperoleh semua nutrisi yang Anda butuhkan.
e.Meningkatkan
Asupan Makanan Bergizi
Dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung zat vitamin yang diperlukan tubuh dalam persiapan
kehamilan , misalnya protein,vitamin E, vitamin C, asam folat, dan sebagainya.
Beberapa jenis
suplemen yang berguna mendukung kesehatan janin di antaranya asam folat,
suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar mineral penting dalam tubuh, serta
asam lemak omega-3.
Asam folat amat
penting dikonsumsi bagi anda yang sedang merencanakan kehamilan dan masa-masa
awal kehamilan. Mengkonsumsi 400 microgram Folic Acid setiap harinya dapat
menurunkan resiko cacat tabung syaraf, keabnormalan otak serta sumsum tulang
belakang. Asam folat banyak terdapat di sayuran hijau dan buah-buahan berwarna
merah dan jingga, juga terdapat pada daging, hati dan ikan.
Menjalani diet makan
seimbang amat penting dalam merencanakan kehamilan. Cobalah untuk memvariasikan
makanan anda untuk mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang cukup. Olahraga
mempersiapkan tubuh yang sehat modal yang penting dalam menjalani kehamilan.
Ibu kuat, bayi sehat.
Berikut
konseling gizi yang harus diberikan pada calon ibu :
Peran gizi sebelum proses
pembuahan. Gizi yang baik sejak kanak-kanak, remaja dan dewasa dan selama
hamil, mendukung kelahirkan bayi sehat tanpa komplikasi. Ini menjadi
sangat berbeda jika calon ibu memiliki status gizi kurang baik. Akibatnya,
calon ibu bisa termasuk ke dalam kelompok wanita yang terlalu kurus atau
memiliki berat badan di bawah normal.
Bayi yang lahir dari ibu
dengan kondisi ini sebelum dan selama kehamilan, pada umumnya
lahir dengan berat badan kurang dan bahkan bisa tidak berumur
panjang.
Ada dua alasan kuat mengapa calon
ibu harus menjaga kondisi gizi sebelum hamil.
- Pertama, gizi
yang baik akan menunjang fungsi optimal alat-alat reproduksi. Seperti,
lancarnya proses pematangan sel telur, produksi sel telur dengan kualitas baik,
dan tentu prose pembuahan yang sempurna.
-Kedua, gizi yang baik
berperan penting dalam mempersiapkan cadangan energi bagi tumbuh-kembang janin.
Bagi calon ibu, nutrisi yang cukup dan
seimbang mempengaruhi kondisi kesehatan secara menyeluruh, pada masa
pembuahan (konsepsi) dan kehamilan.
Calon ibu sebaiknya
mengurangi konsumsi makanan olahan yang diawetkan, seperti makanan
kalengan, instan dan minuman ringan. Sesekali tidak menjadi masalah,
sebisa mungkin hindari tubuh dari paparan zat pengawet, pewarna atau zat
lainnya yang kurang mendukung tubuh untuk meregenerasi sel-sel tubuh terutama
kualitas sel telur dengan baik.
f.Persiapan
Secara Psikologis dan Mental
Agar kehamilan yang
akan dijalani tidak menimbulkan ketegangan. Hindari hal – hal yang akan memberi
pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Misalnya tekanan psikis dalam rumah
tangga, kehamilan yang menjadi beban misalnya tuntutan keluarga untuk mendapat
jenis kelamin tertentu pada anak pertama, masalah ekonomi keluarga, kekerasaan
dalam rumah tangga dan sebagainya.
Bagi yang pernah
mengalami keguguran sebelumnya dan berniat ingin hamil lagi, berusahalah untuk
mengurangi kecemasan akibat pengalaman traumatis kehamilan yang lalu. Tetap
berpikir positif dalam segala hal agar kehamilan yang akan dijalani dapat
berlangsung baik.
g.Perencanaan Finansial yang Matang .
Kehamilan merupakan
hal yang dapat diperkirakan termasuk biayanya. Biaya kehamilan ini dapat di
diskusikan antara suami dan isteri. Biaya kehamilan merupakan bagian dari biaya
kehidupan berumah tangga. Anda tentunya menginginkan anak anda mendapatkan
sesuatu yang terbaik dalam bidang apapun.
Adapun biaya yang
perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini, diantaranya mencakup biaya
kesehatan (biaya konsultasi, pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya
pasca melahirkan (tempat tidur bayi, pakaian bayi, popok, selimut, dll) dan persiapkan
pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.
h. Menghindari
Lingkungan Polutif
Antara lain, asap
knalpot, pembakaran sampah, dll. Lingkungan yang polutif dapat merusak sel-sel
telur. Jika anda bekerja dilingkungan yang banyak mengandung bahan kimia,
sebaiknya anda pindah karena dapat meningkatkan resiko keguguran. Kalaupun
kehamilannya dapat bertahan, kualitas bayinya kemungkinan besar tidak sebaik
bayi-bayi yang dilahirkan oleh ibu yang sehat.
Hindari kontak dengan
zat beracun atau bahan yang dapat menyebabkan infeksi di tempat kerja dan di
rumah. Tinggal jauh dari bahan kimia dan kotoran kucing atau tikus.
i. Dilakukan
Pemeriksaan Terhadap Calon Ibu
Sebelum hamil
sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap calon ibu untuk mendeteksi kelainan-kelainan
yang mungkin terjadi, pemeriksaan terhadap calon ibu yang dilakukan seperti
Pemeriksaan Penyakit dan Virus, Pemeriksaan Darah, Pemeriksaan Faktor Genetika
Pemeriksaan
Kesehatan Bagi Calon Ibu
Kebanyakan wanita
tidak melakukan tes kesehatan sebelum memutuskan untuk hamil. Padahal tes
kesehatan sangat penting untuk mengetahui kondisi tubuh dan kesiapan sang ibu
untuk menyambut kehidupan baru di rahimnya. Lakukan tes kesehatan sebelum hamil
agar janin sehat optimal.
Alasan untuk tes dilakukan
sebelum kehamilan:
--kerabat
dekat Beberapa memiliki penyakit warisan
-Sudah memiliki satu anak dengan
cacat lahir parah
-Wanita telah memiliki pasangan
atau keguguran lebih
-Wanita hamil dan lebih dari 34
tahun
Pemeriksaan
kesehatan penting bagi calon ibu sebelum hamil, di masa prakonsepsi. Lakukan
persiapan, 3 – 6 bulan sebelum hamil. Dengan demikian, tubuh calon ibu siap
menerima kehadiran janin dan menjalani kehamilan sehat.
Bagi calon ibu, berikut
pemeriksaan klinis yang sebaiknya dilakukan :
1. Rongga panggul.
Dokter kebidanan dan
kandungan perlu memeriksa kesehatan rongga panggul. Pemeriksaan ini akan
mendeteksi, apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu. Selain kista,
keluhan calon ibu adalah mioma atau miom, yakni sejenis tumor yang biasanya
tumbuh di dinding rahim.
Miom memang tidak
bersifat ganas, tapi benjolannya kadang-kadang menekan jaringan sekitarnya,
seperti usus dan kandung kemih. Sehingga, calon ibu merasakan nyeri dan
pendarahan hebat saat haid. Jika kemudian ibu hamil dengan miom dalam rahimnya,
maka yang nyeri panggul akan dialaminya.
2.
Berat Badan
Berat Badan calon ibu
bisa berpengaruh terhadap kesuburan. berat badan yang berlebihan bisa
mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan tingkat
kesuburan menurun. Jika pun terjadi pembuahan saat berat badan berlebih, risiko
calon ibu untuk menderita diabetes cukup besar. Bahkan, calon ibu berisiko
terserang pre-eklampsia (gejala keracunan kehamilan). Si janin juga menanggung
risiko ini.
3.
Pap smear
Tes ini dilakukan
untuk mendeteksi perubahan prakanker atau kanker pada leher rahim, biasanya
dokter akan mengambil sedikit sampel cairan di leher rahim dan memeriksakannya
di laboratorium.
Pemeriksaan ini
penting dilakukan oleh orang yang sudah menikah atau sudah aktif secara
seksual. Deteksi dini bisa menjegah kondisi yang lebih serius seperti kanker
leher rahim. Selain itu dikhawatirkan nantinya dapat mempengaruhi kesehatan
organ reproduksinya.
4.
Pemeriksaan
periodontal
Tes ini meliputi
pembersihan rutin dan pemeriksaan gusi untuk menjaga gigi dan gusi agar tetap
sehat dan bebas dari infeksi serta penyakit. Bagian yang diperiksa adalah
sambungan antara gusi dan gigi serta kemungkinan adanya peradangan disekitar
gusi.
5.
Pemeriksaan Thyroid
stimulating hormone (TSH)
Tes ini akan
menunjukkan apakah kadar hormon tiroid seseorang kurang aktif (hipotiroid) atau
justru terlalu aktif (hipertiroid). Karena kadar hormon ini bisa mempengaruhi
kesehatan perempuan tersebut.
Pemeriksaan ini
penting karena gangguan tiroid dapat mengganggu kesempatan seseorang untuk
hamil, misalnya perempuan yang mengalami hipotiroid akan terganggu proses
ovulasinya sedangkan hipertiroid bisa meningkatkan risiko keguguran atau
kelahiran prematur. Karenanya penting untuk memeriksa kadar hormon ini setahun
sekali.
6.
Pemeriksaan hitung
darah lengkap (complete blood count/CBC)
Tes ini untuk
mengevaluasi seberapa baik sumsum tulang belakang dan sistem kekebalan tubuh
bekerja. Jika sel darah putihnya tinggi menunjukkan adanya infeksi, kadar
hemoglobin rendah menunjukkan anemia, kadar platelet rendah menunjukkan adanya
masalah dalam hal pembekuan darah.
Hal ini karena
setelah seseorang memiliki anak cenderung memiliki periode menstruasi yang
berat sehingga membuat seseorang rentan terhadap anemia. Selain itu untuk
mengetahui apakah ada gangguan dalam jumlah komponen darahnya.
7.
Pemeriksaan
kepadatan mineral tulang
Tes ini dilakukan
untuk memeriksa kepadatan mineral tulang yang dapat memicu osteoporosis,
kondisi ini terjadi saat tulang mulai tipis dna lemah. Untuk memeriksanya
digunakan mesinyangdisebutdengan dualenergyphotonabsorptiometer (DEXA).Selain
itu, penting juga untuk melengkapi status imunisasi, seperti: rubella, vaksin cacar air, suntikan
tetanus, dan bahkan vaksin HPV.
8.pemeriksaan penyakit dan virus
Pemeriksaan virus
rubella, sitomeglovirus, herpes, varicella zoster untuk menghindari terjadinya
kecacatan pada janin. Pemeriksaan virus hepatitis dan virus HIV untuk
menghindari diturunkan penyakit akibat virus-virus tersebut kepada janin.
Pemeriksaan penyakit toksoplasmosis, karena penyakit ini dapat menyebabkan
kecacatan dan keguguran.
Pemeriksaan penyakit
seksual menular, karena hal ini dapat menyebabkan kematian ibu, janin, maupun
bayi yang akan dilahirkan. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan terhadap
penyakit yang sedang diderita seperti asthma, diabetes mellitus dan jantung.
Pada Wanita hamil penyakit-penyakit seperti ini dapat, bertambah berat dan
membahayakan jika tidak dilakukan perawatan dan pengobatan yang teratur.
Measles,
Mumps, Rubella (MMR)
Vaksinasi ini berguna untuk
mencegah penyakit infeksi demam, gondongan, dan campak Jerman. Bahan vaksin
adalah virus aktif dan oleh sebab itu tidak diperbolehkan dilakukan pada wanita
hamil. Bahkan, dalam waktu 3 bulan, wanita yang baru mendapat vaksin MMR tidak
dibolehkan hamil dahulu karena virusnya masih bereaksi membentuk zat
kekebalan di dalam tubuh. Jika hamil, virus ini bisa merusak perkembangan
janin. Efek samping vaksinasi MMR cukup nyata, antara lain timbul ruam
kecil, agak bengkak di sekitar kelenjar leher dan pipi, rasa nyeri dan kaku
hingga sekitar 1—2 minggu setelah vaksinasi.
Varisela
Varisela
lebih dikenal dengan sebutan virus cacar air. Vaksin ini pun menggunakan bahan
virus aktif yang dimasukkan ke dalam badan sang Ibu sehingga dikhawatirkan
berbahaya jika menginfeksi janin. Wanita yang telah diberi vaksinasi ini baru
boleh hamil sebulan kemudian. Efek samping vaksinasi varisela adalah demam,
nyeri, dan kemerahan di daerah suntikan, ruam dan benjolan kecil sampai 3
minggu setelah vaksinasi.
Hepatitis A
Bahannya terbuat dari virus yang
aktif. Keamanannya bagi ibu hamil belum dapat dipastikan, maka itu imunisasi
ini dihindari. Wanita yang berisiko terkena infeksi ini harus mengonsultasikan
risiko dan manfaat imunisasi ini dengan dokter. Efek samping imunisasi ini
antara lain, rasa nyeri dan kemerahan di daerah bekas suntikan, sakit kepala,
pegal dan ada ditemui beberapa reaksi alergi.
Pneumococcal
Untuk mencegah risiko infeksi
yang disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumoniae. Bakteri ini merupakan
penyebab penyakit pneumonia, meningitis, dan bacteremia. Maslahnya, keamanan
vaksin ini belum dievaluasi untuk wanita hamil. Jadi, sebaiknya vaksinasi ini
dilakukan sebelum hamil dan tidak pada masa kehamilan.
9.pemeriksaan
darah
Pemeriksaan golongan
darah dan rhesus/Rh darah (unsur yang mempengaruhi antibodi yang terkandung di
dalam sel darah merah) pada pasangan suami isteri dilakukan untuk
mengantisipasi perbedaan golongan darah dan rhesus antara darah ibu dan
bayinya. Perbedaan golongan darah dan rhesus darah ini dapat mengancam janin dalam
kandungan
10.faktor genetika
Inti dari pemeriksaan atau tes genetika
ini adalah untuk mengetahui penyakit dan cacat bawaan yang mungkin akan dialami
bayi akibat secara genetis dari salah satu atau kedua orangtuanya.
Khususnya apabila pasangan suami isteri masih terkait hubungan persaudaraan.
b.Tujuan
Pemeliharaan Kesehatan Calon Ibu
1.
menurunkan
morbiditas dan mortalitas ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
2.
Untuk mengetahui
secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja.
Bila di temukan penyakit atau kelainan di dalam
diri remaja, maka tindakan pengobatan dapat segera dilakukan. Remaja calon ibu
yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem reproduksinya segera di
tangani. Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri sendiri. Gangguan tersebut
dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan lingkungan sosial remaja itu
sendiri. Bila penyakit atau kelainan tersebut tidak diatasi maka di upayakan
agar remaja tersebut berupaya untuk menjaga agar masalahnya tidak bertambah
berat atau menular kepada pasangannya. Misalnya remaja yang menderita penyakit
jantung, bila hamil secara teratur harus memeriksakan kesehatannya kepada
dokter. Remaja yang menderita AIDS harus menjaga pasanganya agar tidak terkena
virus HIV. Caranya adalah agar menggunakan kondom saat besrsenggama, bila
menikah.
3.
mendeteksi hal-hal
yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
4.
mendeteksi apakah ada masalah pada organ reproduksi
calon ibu.
5.
mendukung kelahirkan
bayi sehat optimal tanpa komplikasi.
6.
memastikan tubuh
sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan janin yang
optimal.
7.
memeriksa apakah
sang ibu sedang mengalami infeksi yang bisa berakibat pada janinnya kelak
misalnya seperti infeksi rubella dan hepatitis
B. Pada hepatitis B misalnya, yang ditakutkan bukan hanya bisa tertular ke
janin, tapi bila tidak diobati dengan baik maka 10 hingga 40 tahun mendatang,
si ibu bisa menderita hepatoma, sel kanker hati yang tidak ada obatnya.
Sedangkan rubella, bila menginfeksi bisa menyebabkan kelainan pada janin, bisa
tuli, katarak bahkan kelainan jantung. Dan penularan dari ibu ke janin 60
persen bisa dicegah dengan imunisasi.
8.
Mengurangi risiko
bayi lahir cacat dan untuk menurunkan risiko cacat lahir pada otak dan tulang
belakang, termasuk spina bifida .
9.
guna mendukung
terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas
yang didambakan oleh keluarga
10. kematian ibu, janin, maupun bayi
yang akan dilahirkan
11. memberikan pengetahuan kepada
calon ibu agar kehamilannya bisa dijalani dengan nyaman, sehat dan gembira
c.Manfaat
Memelihara Kesehatan Calon Ibu
adaberbagai
manfaat yang bisa didapatkan seperti:
- Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh
- Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius
- Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan tubuh yang sehat untuk hamil
- Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat mempengaruhi kehamilan.
- Meningkatkan gizi bagi ibu dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
2.PERKAWINAN YANG SEHAT
Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan, disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan turunan. Bayi yang dilahirkan juga adalah bayi yang sehat dan direncanakan.
Bagaimana mempersiapkan diri ditinjau dari sudut kesehatan , menghadapi perkawinan, disampaikan kepada remaja. Pekawinan bukan hanya sekedar hubungan antara suami dan istri. Perkawinan memberikan buah untuk menghasilkan turunan. Bayi yang dilahirkan juga adalah bayi yang sehat dan direncanakan.
Perkawinan yang sehat
Adalah perkawinan yang didasari
ikatan lahir dan batin yang diikat dalam perkawinan yang sah antara pria dan
wanita dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga yang bahagia berdasar
ketuhanan Yang Maha Esa).
Usia terbaik untuk melangsungkan
perkawinan untuk pria adalah 25 tahun atau lebih, sedangkan untuk wanita adalah
20 tahun atau lebih, pria dan wanita tersebut dianggap sudah dewasa, sehat
jasmani, matang rohani dan sosial.
Tujuan dari batasan umur ini adalah
:
1. Memberikan pengertian dan kesadaran kepada generasi
muda untuk mempertimbangkan yang berkaitan dengan keluarga berencana, kesiapan
fisik, mental, sosial dan ekonomi.
2. Mempersiapkan masa reproduksi seorang ibu.
3. Meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu dan
anak.
4. Perkawinan usia muda mengandung resiko terjadinya
penyulitan kehamilan dan persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan
anak.
3. KELUARGA YANG SEHAT
Kepada remaja disampaikan tentang keluarga sehat dan cara mewujudkan serta membinanya. Keluaga yang diidamkan adalah kelurga yang memiliki norma keluaga kecil, bahagia dan sejahtera. Jumlah keluaga yang ideal adalah suami, istri dan 2 anak. Keluarga bahagia adalah keluarga yang aman, tentram disertai rasa ketakwaan kepada Tuhan YME. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
Keluarga yang sehat tentunya harus dibentuk oleh
individu–individu yang sehat dalam keluarga tersebut. Dilihat dari aspek
kesehatan reproduksi, ada beberapa fase dalam keluarga yang dapat dilihat dari
skema pola perencanaan keluarga berikut :
a. Fase
menunda atau mencegah kehamilan
Bagi
pasangan suami istri dengan usia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda
kehamilannya. Karena pada usia kurang dari 20 tahun organ reproduksi belum
matang sehingga beresiko tinggi untuk kehamilan, persalinan, dan nifas, serta
terjadi komplikasi.
b.Fase
menjarangkan kehamilan
Pada periode
usia istri antara 20–30/35 tahun, merupakan periode usia paling baik untuk
hamil, melahirkan, dengan jarak antara kehamilan anak 2–4 tahun.
c.Fase
menghentikan dan mengakhiri kehamilan atu kesuburan
Periode saat
usia istri di atas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai
anak dengan jumlah cukup (disarankan 2 orang) karena jika terjadi kehamilan dan
kelahiran pada usia ini, ibu mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya
komplikasi obtetrik.
Misalnya
perdarahan, pre-eklamsi, eklamsi, persalinan lama, atonia uteri, dan lain–lain.
Pada usia lebih tua juga mempunyai resiko untuk terjadi penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, keganasan, dan kelainan metabolik.
4. SISTEM REPRODUKSI DAN MASALAHNYA
Tidak semua orang memahami sistem reproduksi manusia. Membicarakan sistem reproduksi dianggap tabu dibeberapa kalangan remaja. Perubahan yang terjadi pada sistem reproduksi pada masa kehamilan, persalinan, pasca persalinan dijelaskan.Penjelasan juga diberikan mengenai perawatan bayi. Gangguan sistem reproduksi yang dijelaskan seperti gangguan menstruasi, kelainan sistem reproduksi dan penyakit. Penyakit sistem reproduksi yang dimaksud seperti penyakit-penyakiit hubungan seksual, HIV /AIDS dan tumor.
Kesehatan reproduksi
adalah kemampuan seorang wanita untuk memanfaatkan alat reproduksi dan mengatur
kesuburannya (fertilitas), dapat menjalani kehamilan dan persalinan secara aman
serta mendapatkan bayi tanpa risiko apapun atau well health mother dan well
born baby dan selanjutnya mengembalikan kesehatan dalam batas normal.
Dalam survei yang
dilakukan oleh WHO, menetapkan 5 jenis ketentuan sebagai kriteria klasifikasi
wanita yaitu:
1. kesehatan
2. perkawinan
3. pendidikan
4. pekerjaan
5. persamaan
Sadar akan keadaan
demikian, pemerintah dan diikuti oleh kalangan swasta telah mendirikan pusat-pusat
kesehatan untuk mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat. Di samping itu
penyebaran Bidan di Desa merupakan gagasan pemerintah untuk menggantikan
peranan dukun yang masih dominan di tengah masyarkat, sehingga mendapatkan
pelayanan yang bermutu dan menyeluruh. Meskipun angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian anak (AKA) masih belum dapat diturunkan secara berarti. Keadaan
ini dapat berubah bila mengikutsertakan masyarakat menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan, dengan secara aktif mengambil bagian untuk memelihara
kesehatannya.
Di samping itu dalam
pelayanan dan pertolongan persalinan telah diupayakan dengan memakai sistem
partograf WHO, sehingga ibu hamil dan bersalin dikirimkan pada tingkat garis
“waspada.” Keberhasilan dalam pelaksanaan gagasan ini bergantung pada kemampuan
dalam memberi pengawasan selama hamil (antenatal) serta konsultasi gizi.
Keluarga berencana juga memegang peranan penting untuk dapat mengatur jarak
kehamilan, mengatur jumlah kehamilan (sehingga komplikasi dapat ditekan), dan
meningkatkan usia kawin dan hamil sampai mencapai masa reproduksi sehat.
Dengan demikian
kesehatan reproduksi merupakan masalah vital dalam pembangunan kesehatan.
Kesehatan reproduksi tidak dapat diselesaikan dengan jalan melakukan tindakan
kuratif (pengobatan), tetapi merupakan masalah masyarakat yang masih dapat
diperbaiki. Indonesia dianggap telah berhasil untuk mengatur kesehatan
reproduksi melalui gerakan keluarga berencana. Melalui penurunan tingkat
kelahiran, ditambah makin meningkatnya kesehatan, AKI dapat menurun secara
berarti, sedangkan AKA dapat diturunkan menjadi 56/1.000 persalinan.
Meskipun demikian upaya
untuk meningkatkan derajat kehidupan wanita melalui perluasan lapangan kerja,
meningkatkan pendidikan, dan persamaan kewajiban dan hak, masih memerlukan
perjuangan untuk dapat ikut serta menurunkan angka kematian dan meningkatkan kesehatan
wanita khususnya kesehatan reproduksi. Di lain pihak yang mengecewakan adalah
makin meningkatnya faktor infeksi alat reproduksi, oleh karena terjadi semacam
revolusi seksual yang menjurus ke arah liberalisasi, dengan makin derasnya arus
informasi pada era globalisasi dunia. Infeksi mempunyai akibat yang menyedihkan
pada kesehatan reproduksi yang dapat berakhir dengan infertilitas (kemandulan)
dan meningkatnya kejadian kehamilan ektopik.
Agar tercapai kesehatan
alat reproduksi sehingga dapat menghasilkan generasi sehat rohani dan jasmani,
perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan dan diagnosis dini, melalui
pengobatan yang tepat dan berhasil guna. Dapat dikatakan alat reproduksi adalah
alat untuk prokreasi dan kreasi yang diupayakan semaksimal mungkin sehingga
tercapai well health mother for well born baby.
Dengan tercapainya
kesejahteraan masyarakat diharapkan juga tercapai kesehatan reproduksi yang
prima, dan dapat menghasilkan status politik, sosial-ekonomi, budaya, ketahanan
dan keamanan keluarga (poleksosbudhankam) tinggi, yang sangat berpengaruh
terhadap kualitas individu (manusia) dan akhirnya secara berantai dapat
meningkatkan kualitas masyarakat dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian melalui
pembangunan diharapkan dapat mengubah lingkaran kemiskinan menjadi lingkaran
kesejahteraan, sehingga kesehatan umum masyarakat dan kesehatan reproduksi
dapat meningkatkan generasi yang berkualitas. Secara rinci dapat dikemukakan
bahwa pada masa remaja ditekankan pada bagaimana menghindari bahaya infeksi
alat reproduksi sehingga terhindar dari komplikasi, masa reproduksi
kesehatannya dapat dijaga dengan memanfaatkan metode keluarga berencana,
sehingga jumlah dan interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk meningkatkan
kualitas reproduksi dan kualitas generasi.
Pertolongan persalinan
berorientasi pada “well health mother for well born baby” melalui persalinan
yang tidak menimbulkan trauma (tidak membahayakan) dengan persalinan spontan,
tindakan operasi ringan persalinan dan seksio sesarea. Permintaan persalinan
seksio sesarea (melalui operasi dinding perut) akan meningkat, juga permintaan
untuk KB dengan metode operasi wanita (MOW) melalui teknik vasektomi. Pada masa
menopause, pascamenopause, dan senium penekanan ditujukan pada penyakit
degenerasi, sehingga diagnosis dini sangat penting.
No comments:
Post a Comment