MAKALAH
TANDA BAHAYA
KEHAMILAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki
suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang
terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya
suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda
bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009,
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
BAB II
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
1. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan
berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester I meliputi:
A. Perdarahan
pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa
awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di
sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan
adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang
menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan
molar atau kehamilan ektopik.
1) Macam
macam perdarahan pervaginam
a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari
20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan
dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
b) Kehamilan
ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi
di luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna
coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.
c)
Molahydatidos(Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian
janin, tidak terdengar DJJ janin
B. Mual
Muntah Berlebihan
1) Pengertian
Mual
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan
muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara
seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005: 275)
2) Penanganan
Umum
Mual muntah dapat
diatasi dengan:
· Makan
sedikit tapi sering
· Hindari
makanan yang sulit dicerna dan berlemak
· Jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat.
· Selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu
waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
· Hindari hal
hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
· Istirahat
cukup
· Hindari hal
hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
(Curtis, 2000:28)
3) Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan
hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
C. Sakit
Kepala Yang Hebat
1) Pengertian
Sakit kepala yang
bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi
kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
(Uswhaaya, 2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan
umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon
kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing
atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering
terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat
semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2) Penanganan
Umum
a) Jika ibu tidak
sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat daruratan.
b) Segera lakukan
observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan
pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien
dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
3) Komplikasi
Nyeri kepala pada
masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi
hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
D. Nyeri
Perut Yang Hebat
1) Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang.Hal ini
mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002:
98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain.
2) Penanganan
umum
a) Lakukan segera
pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
b) Jika dicurigai
syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi
ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c) Jika ada syok
segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat
antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio plasenta, abortus,
ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
E. Selaput
Kelopak Mata Pucat/ Anemia
1) Pengertian
Anemia adalah masalah
medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam
keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena
volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam
darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
2) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
3) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu
anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital,
abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
4) Pengaruh
anemia terhadap kehamilan.
a) Bahaya
selama kehamilan
· Dapat terjadi
abortus
· Persalinan
prematuritas
· Hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim
· Mudah terjadi
infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
· Mola hidatidosa
· Hiperemesis
gravidarum
· Perdarahan
antepertum
· Ketuban pecah dini (KPD)
b) Bahaya saat
persalinan
· Gangguan his,
kekuatan mengejan
· Kala pertama
dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta
· Kala ke dua
berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan
operasi kebidanan.
· Kala uri
diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri.
· Kala empat
dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c) Pada kala
nipas
· Terjadi
subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
· Memudahkan
infeksi puerperium
· Pengeluaran ASI
berkurang
· Terjadi
dekompensasi koris mendadak setelah persalinan
· Anemia kala
nipas
· Mudah terjadi
infeksi mamae
d) Bahaya
terhadap janin
· Abortus
· Terjadi
kematian intrauteri
· Persalinan
prematuritas tinggi
· Berat badan
lahir rendah
· Kelahiran
dengan anemia
· Dapat terjadi
cacat bawaan
· Bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal
· Intligensia
F. Demam
Tinggi
Ibu hamil menderita
deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1) Penanganan
Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
2) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi
antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi
saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
2. Tanda Bahaya Trimester II
(3 Bulan Kedua / Usia kehamilan 6 Bulan)
Trimester
II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28 minggu. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A. Bengkak
Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema
ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema
pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari
ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan
kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan.Ini
dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang bengkak secara
temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan
dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh
karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang
menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya
lebih lanjut
Terkadang
bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat mengkilat,
tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki
sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar
garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada
hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1) Penanganan
Umum
· Istirahat
cukup
· Mengatur
diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
· Kalau
keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
2) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak
pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat
putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
B. Keluar
Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan
berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah
dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput
ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
1) Penanganan
Umum
a) Konfirmasi usia
kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan
pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar
(jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh
perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan
dalam secara digital.
d) Mengobservasi
tidak ada infeksi
e) Mengobservasi
tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2) Komplikasi
a) Perdarahan
pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b) Tanda tanda
infeksi (demam, cairan vagina berbau)
c) Jika terdapat his
dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
C.
Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada kehamilan muda.
D. Pusing
Yang hebat
E. Gerakan
bayi berkurang
Ibu mulai
merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal
ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.Bayi kurang bergerak seperti biasa
dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak
seperti biasanya.
3. Tanda Bahaya Trimester III (3 Bulan Ketiga / Usia kehamilan 9 Bulan)
Trimester
III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-42 minggu. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga
terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1) Penanganan
Umum
a) Jika tidak
sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b) Segera dilakukan
penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital sambil menanyakan
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2) Komplikasi
Komplikasi yang
ditimbulkan antala lain:
a) kejang
b) eklamsia
B. Gerakan
Janin Berkurang
Ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama persalinan.
1) Penanganan
Umum
a) Memberikan
dukungan emosional pada ibu
b) Menilai denyut
jantung janin (DJJ):
· Bila ibu
mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
· Bila DJJ
tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop
Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
2) Komplikasi
Komplikasi yang
timbul adalah IUFD dan featal distress
3.
C. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
a. Penanganan
1) Baringkan pada
sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2) Bebaskan jalan
nafas
3) Hindari
jatuhnya pasien dari tempat tidur
4) Lakukan
pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b. Komplikasi
Komplikasi yang dapat
timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
D. Demam Tinggi
E. Bengkak pada wajah, kaki
dan tanggan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Tiap masa
kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda antara
trimester I, II, dan III.
· Tiap tiap
tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan kehamilan.
B. Saran
· Selalu makan
makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu hamil dan
janin dapat terpenuhi
· Lakukan
pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat
terpantau
· Segera
periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala
tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.MAKALAH
TANDA BAHAYA
KEHAMILAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki
suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun
bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah
persalinan (Tiran, 2007)
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang
terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya
suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda
bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009,
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah
gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
BAB II
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
1. Pada Trimester I
Trimester I adalah usia kehamilan 1- 3 bulan atau kehamilan
berusia 0 - 12 minggu ,salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya
komplikasi/penyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda. Tanda Bahaya
Kehamilan Trimester I meliputi:
A. Perdarahan
pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22
minggu.Perdarahan pervaginam dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa
awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di
sekitar waktu terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan normal, perdarahan kecil dalam kehamilan
adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu
tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang
menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan
molar atau kehamilan ektopik.
1) Macam
macam perdarahan pervaginam
a) Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari
20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan
dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
b) Kehamilan
ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi
di luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna
coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.
c)
Molahydatidos(Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya
mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian
janin, tidak terdengar DJJ janin
B. Mual
Muntah Berlebihan
1) Pengertian
Mual
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi
dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan
muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara
seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini
disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon
ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung
yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini,
meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4
bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi
buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005: 275)
2) Penanganan
Umum
Mual muntah dapat
diatasi dengan:
· Makan
sedikit tapi sering
· Hindari
makanan yang sulit dicerna dan berlemak
· Jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat.
· Selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu
waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
· Hindari hal
hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
· Istirahat
cukup
· Hindari hal
hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
(Curtis, 2000:28)
3) Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan
hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
C. Sakit
Kepala Yang Hebat
1) Pengertian
Sakit kepala yang
bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi
kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak
diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
(Uswhaaya, 2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan
umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon
kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing
atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering
terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat
semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
2) Penanganan
Umum
a) Jika ibu tidak
sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat daruratan.
b) Segera lakukan
observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan
pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien
dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
3) Komplikasi
Nyeri kepala pada
masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi
hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
D. Nyeri
Perut Yang Hebat
1) Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang.Hal ini
mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002:
98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan
tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan
ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis,
penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran
kemih atau infeksi lain.
2) Penanganan
umum
a) Lakukan segera
pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
b) Jika dicurigai
syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi
ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
c) Jika ada syok
segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3) Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat
antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio plasenta, abortus,
ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
E. Selaput
Kelopak Mata Pucat/ Anemia
1) Pengertian
Anemia adalah masalah
medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam
keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan
oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena
volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya
meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam
darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
2) Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan
istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
3) Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh
langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu
anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital,
abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
4) Pengaruh
anemia terhadap kehamilan.
a) Bahaya
selama kehamilan
· Dapat terjadi
abortus
· Persalinan
prematuritas
· Hambatan tumbuh
kembang janin dalam rahim
· Mudah terjadi
infeksiaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr%)
· Mola hidatidosa
· Hiperemesis
gravidarum
· Perdarahan
antepertum
· Ketuban pecah dini (KPD)
b) Bahaya saat
persalinan
· Gangguan his,
kekuatan mengejan
· Kala pertama
dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlanta
· Kala ke dua
berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering memerlukan tindakan
operasi kebidanan.
· Kala uri
diikuti retensio plasenta, dan perdarahan pospartum karena atonia uteri.
· Kala empat
dapat terjadi perdarahan postpartum sekunder dan atonia uteri
c) Pada kala
nipas
· Terjadi
subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan postpartum
· Memudahkan
infeksi puerperium
· Pengeluaran ASI
berkurang
· Terjadi
dekompensasi koris mendadak setelah persalinan
· Anemia kala
nipas
· Mudah terjadi
infeksi mamae
d) Bahaya
terhadap janin
· Abortus
· Terjadi
kematian intrauteri
· Persalinan
prematuritas tinggi
· Berat badan
lahir rendah
· Kelahiran
dengan anemia
· Dapat terjadi
cacat bawaan
· Bayi mudah
mendapat infeksi sampai kematian perinatal
· Intligensia
F. Demam
Tinggi
Ibu hamil menderita
deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah.
Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
1) Penanganan
Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum
banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
2) Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi
antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi
saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
2. Tanda Bahaya Trimester II
(3 Bulan Kedua / Usia kehamilan 6 Bulan)
Trimester
II adalah usia kehamilan 4-6 bulan atau kehamilan berusia 13-28 minggu. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A. Bengkak
Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema
ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui
dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema
pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak
seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir separuh dari
ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah
beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema
yang muncul mendadak dan cenderung meluas.
Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat atau meletakkan
kaki lebih tinggi. Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul
pada muka dan tangan tidak hilang setelah beristirahat dan diikuti dengan
keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung
atau pre eklamsia.Sistem kerja ginjal yang tidak optimal pada wanita hamil
mempengaruhi system kerja tubuh sehingga menghasilkan kelebihan cairan.Ini
dapat terlihat setelah kelahiran, ketika pergelangan kaki yang bengkak secara
temporer semakin parah. Ini dikarenakan jaringan tambahan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan tidak lagi dibutuhkan
dan akan dibuang setelah sebelumnya diproses oleh ginjal menjadi urin. Oleh
karena ginjal belum mampu bekerja secara optimal, kelebihan cairan yang
menempuk dihasilkan disekitar pembuluh darah hingga ginjal mampu memprosesnya
lebih lanjut
Terkadang
bengkak membuat kulit di kaki di bagian bawah meregang, terlihat mengkilat,
tegang dan sangat tidak nyaman.
Kram kaki
sering terjadi di malam hari ketika tidur. Kram dihubungankan dengan kadar
garam dalam tubuh dan perubahan sirkulasi. Pengobatan cina menganggap kram ada
hubungannya dengan kekurangan energi pada darah dan ginjal.
1) Penanganan
Umum
· Istirahat
cukup
· Mengatur
diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak
· Kalau
keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera
melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
2) Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan dengan tanda tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak
pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat
putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
B. Keluar
Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan
berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah
dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput
ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan aterm.
1) Penanganan
Umum
a) Konfirmasi usia
kehamilan, kalau ada dengan USG
b) Dilakukan
pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar
(jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
c) Jika ibu mengeluh
perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan, pemeriksaan
dalam secara digital.
d) Mengobservasi
tidak ada infeksi
e) Mengobservasi
tanda tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
2) Komplikasi
a) Perdarahan
pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
b) Tanda tanda
infeksi (demam, cairan vagina berbau)
c) Jika terdapat his
dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
C.
Perdarahan hebat
Perdarahan Masif atau hebat pada kehamilan muda.
D. Pusing
Yang hebat
E. Gerakan
bayi berkurang
Ibu mulai
merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan melemah.
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi
akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal
ini merupakan suatu risiko tanda bahaya.Bayi kurang bergerak seperti biasa
dapat dikarenakan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan sehingga aktivitas bayi di dalam rahim tidak
seperti biasanya.
3. Tanda Bahaya Trimester III (3 Bulan Ketiga / Usia kehamilan 9 Bulan)
Trimester
III adalah usia kehamilan 7-9 bulan atau kehamilan berusia 29-42 minggu. Tanda
Bahaya Kehamilan Trimester II meliputi:
A.
Penglihatan Kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang
Dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga
terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi
sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala,
kejang), dan gangguan penglihatan.Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda pre-eklampsia.Masalah visual yang mengidentifikasikan
keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan
tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada
eklampsia.Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat
penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
1) Penanganan
Umum
a) Jika tidak
sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan
menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
b) Segera dilakukan
penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda tanda vital sambil menanyakan
riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau
keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
2) Komplikasi
Komplikasi yang
ditimbulkan antala lain:
a) kejang
b) eklamsia
B. Gerakan
Janin Berkurang
Ibu tidak
merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 29 minggu atau selama persalinan.
1) Penanganan
Umum
a) Memberikan
dukungan emosional pada ibu
b) Menilai denyut
jantung janin (DJJ):
· Bila ibu
mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang
· Bila DJJ
tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop
Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109)
2) Komplikasi
Komplikasi yang
timbul adalah IUFD dan featal distress
3.
C. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
dan terjadinya gejala gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah.Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
a. Penanganan
1) Baringkan pada
sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
2) Bebaskan jalan
nafas
3) Hindari
jatuhnya pasien dari tempat tidur
4) Lakukan
pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
b. Komplikasi
Komplikasi yang dapat
timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
D. Demam Tinggi
E. Bengkak pada wajah, kaki
dan tanggan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
· Tiap masa
kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda antara
trimester I, II, dan III.
· Tiap tiap
tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat berpengaruh
terhadap kesehatan kehamilan.
B. Saran
· Selalu makan
makanan yang mengandung gizi seimbang agar kebutuhan nutrisi ibu hamil dan
janin dapat terpenuhi
· Lakukan
pemeriksaan secara rutin dan berkala agar kesehatan ibu hamil dan janin dapat
terpantau
· Segera
periksakan kesehatan kandungan jika terjadi salah satu atau lebih dari gejala
tanda bahaya kehamilan yang mungkin terjadi.