Fitri Rahmadhani

Selamat Datang . . .

Rilek's

Friday, June 28, 2013

Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir

Tubuh mereka tampak begitu lemah dan wajah mereka tampak begitu biru biarkan bidan memasukkan sedikit anggur ke dalam mulutnya dan semprotkan anggur tersebut ke dalam mulut bayi, ulangi dengan sering, jika terdapat kesempatan.(Aristotle, 384-322 SM.)
Hipoksia perinatal dapat menimbulkan akibat berbahaya. Sebenarnya, jika kita memperhitungkan penderitaan orang tua yang bayinya menderita asfiksia saat lahir—terlepas dari hasil akhir yang terjadi—maka pencegahan hipoksia perinatal harus menjadi salah satu tanggung jawab terpenting dari para bidan, dokter obstetrik dan dokter anak. Pencegahan terjadinya hipoksia janin adalah hal ideal, tetapi tidak dapat diperoleh setiap waktu sehingga resusitasi neonatus merupakan keterampilan dasar dalam ilmu kebidanan. resusitasi yang efektif membutuhkan persiapan dan pengenalan bayi yang membutuhkan pertolongan.

Pada bayi yang terlahir dalam keadaan apnea dan hipoksia, tindakan yang tepat ditujukan pada penatalaksanaan hipoksia untuk mencegah kematian dan memberi harapan hidup yang normal sepenuhnya. Tindakan yang tidak memerlukan obat-obatan adalah tindakan sederhana yang sangat penting dan efektif.

Persiapan
Perawatan lbu dan anak meliputi persiapan resusitasi, meskipun pemakaiannya tidak diharapkan. Di rumah sakit, peralatan umum meliputi mesin resusitasi (Garnbar 12.2; papan, sinar pemanas, suplai 0, dan alat penghisap (suction) mekanik), dilengkapi dengan kantong dan masker, perlengkapan intubasi dan obat-obatan. 02, alat suksion dan sebuah kantong serta masker merupakan perlengkapan minimal untuk persalinan dalam berbagai situasi. Kita semua membutuhkan pelatihan dan peningkatan dalam keterampilan resusitasi. Hal ini sulit dilakukan, walaupun sangat penting, bagi pemberi perawatan yang membantu pelahiran bayi—yang jauh dari dukungan dokter pediatrik—jika hanya terdapat sedikit kesempatan untuk melakukan praktik resusitasi berulang. Ini merupakan tantangan yang harus dihadapi dalam unit kecil yang terisolasl secara geografi. Juga, karena semakin banyak ibu memilih persalinan di rumah, mungkin bidan-bidan senior yang telah dilatih oleh staf konsultan pediatrik harus memberikan pelatihan pelayanan yang berkelanjutan di rumah sakit untuk para kolega mereka.

Akhirnya, baik persalinan di rumah sakit ataupun di pusat perbelanjaan, para bidan praktik harus mengetahui bagaimana mencari pertolongan. Pujian tentang tingginya tingkat pelatihan yang diberikan pada paramedis di ambulans berarti bahwa mereka adalah pemberi perawatan terbaik di luar rumah sakit.


No comments:

Post a Comment